Sabtu, 14 April 2012

Indera Penglihatan


Mata kita sebagai indera penglihatan merupakan alat optik utama bagi manusia. Agar mata dapat berfungsi dengan baik, kita harus menjaganya agar selalu tetap sehat setiap saat.
Mata manusia dilindungi oleh bagian mata berikut ini :
1. Kelopak mata yang berfungsi untuk berkedip dan menghalau masuknya kotoran ke dalam mata.
2. Bulu mata yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu.
3. Alis yang berfungsi untuk menghalangi
jatuhnya keringat dari dahi ke mata.
4. Kelenjar air mata yang berfungsi untuk menghasilkan air mata sehingga mata tidak kering. dan membersihkan kotoran yang terdapat di per
mukaan mata.
Mata terdiri dari bagian-bagian di bawah ini :
1. Kornea yang disebut juga selaput tanduk, berupa selaput bening yang merupakan lapisan terdepan dari mata untuk melindungi bagian dalam mata dan menerima rangsang cahaya.
2. Aqueous humor yang berupa cairan dan terdapat di bel
akang kornea memiliki fungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
3. Pupil yang berupa lubang di bagian tengah iris untuk mengatur kuantitas cahaya yang masuk. Itulah sebabnya apabila berada di tempat gelap pupil a
kan melebar sedangkan di tempat terang pupil akan mengecil.
4. Lensa yang berbentuk transparan bikonveks dan bersifat elastis, sehingga dapat mengalami perubahan dari cembung ke pipih dan sebaliknya. Lensa berfung
si untuk mengatur pembentukan bayangan agar cahaya tepat jatuh pada retina.
5. Iris yang merupakan diafragma di sekitar pupil berupa tirai berpigmen t
erletak di depan lensa, disebut juga sebagai selaput pelangi karena memberi warna pada mata. Fungsinya untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
6. Sklera yang yang disebut juga selaput keras dengan lapisan berwarna putih dan tidak tembus cahaya berfungsi untuk melindungi mata bagian dalam.
7. Selaput koroid yang disebut juga selaput pembuluh karena m
engandung banyak pembuluh darah, letaknya di lapisan tengah bola mata dan berwarna coklat kehitaman berfungsi untuk memberi zat makanan dan oksigen ke retina.
8. Retina yang disebut juga selaput jala merupakan lapisan terdal
am dari bola mata yang lunak dan peka terhadap cahaya. Fungsinya untuk menangkap bayangan.
9. Bintik Kuning yang banyak mengandung sel-sel saraf berupa:
a. sel kerucut yang peka terhadap cahaya terang dan membedakan warna hijau, merah, biru
b. sel batang yang peka terhadap cahaya kurang terang dan membedakan warna hitam putih
10. Otot mata yang memiliki 6 otot penggerak terdiri dari:
a. 4 otot rektus (lurus) untuk menggerakkan otot mata ke atas dan ke bawah
b. 2 otot obliq (menyerong) untuk menggerakkan bola
mata ke bawah-sisi luar dan ke atas-sisi luar

Berikut ini adalah bagian-bagian mata dan fungsinya:
  1. Cornea adalah bagian mata yang melindungi permukaan mata dari kontak dengan udara luar.
  2. Iris adalah selaput tipis yang berfungsi untuk mengatur kebutuhan cahaya dalam pembentukan bayangan.
  3. Lensa adalah bagian mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada retina.
  4. Retina berfungsi sebagai layar dalam menangkap bayangan benda, di tempat ini terdapat simpul-simpul syaraf optik.
  5. Otot siliar berfungsi untuk mengatur daya akomodasi mata.


Bagaimana mata bekerja? Secara sederhana sebagai alat optik mata membentuk bayangan nyataterbalik, dan diperkecil pada retina. Pemfokusan dilakukan dengan mengubah jarak fokus lensanya. Benda akan nampak jelas jika bayangan tepat jatuh pada permukaan retina. Hal ini akan terjadi jika lensa mata dengan kemampuan akomodasinya dapat selalu menempatkan bayangan pada retina. Karena berbagai hal, kadang-kadang bayangan tidak terbentuk tepat di retina. Hal ini terjadi jika mata mengalami cacat atau objek berada diluar jangkauan penglihatan.

Bagaimanakah pembentukan bayangan pada mata?

Lensa positif, membiaskan cahaya dan membentuk bayangan pada retina.
Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata dengan mengubah ukuran pupilnya.
Retina merupakan media yang menangkap bayangan nyata yang dibentuk oleh lensa.
Agar bayangan selalu jatuh pada retina karena letak benda yang berubah, maka dapat diatur dengan mengubah jarak fokus lensa matanya.

Jangkauan penglihatan mata:

Kemampuan penglihatan manusia terbatas pada jangkauan tertentu atau disebut jangkauan penglihatan yaitu daerah di depan mata yang dibatasi oleh dua buah titik. Titik terjauh (punctum remotum disingkat PR) dan titik terdekat (punctum proximum disingkat PP).
PR adalah titik terjauh didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas. PP adalah titik terdekat didepan mata, dimana benda masih nampak dengan jelas. 
Objek akan nampak jelas jika objek berada pada jangkauan penglihatan, dan objek tidak akan nampak dengan jelas jika objek ada diluar jangkauan penglihatan (terlalu dekat dengan mata atau terlalu jauh dari mata).
Cacat mata terjadi karena jangkauan penglihatan berubah. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasi mata yang berubah. Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mengubah jarak fokusnya agar bayangan jatuh di retina mata. Berikut ini akan diuraikan berbagai jenis cacat mata yang di dasarkan pada kemampuan daya akomodasinya.


Cacat Mata

Setidaknya ada tiga jenis cacat mata yang diakibatkan oleh kemampuan daya akomodasinya yaitu: miopia, hipermetropia dan presbiopia. Berikut ini adalah gambar masing-masing cacat mata dan jangkauan penglihatannya.
  1. Mata normal (Emetropia) : memiliki titik jauh (PR) pada jarak jauh tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm, mata ini jangkauan penglihatannya paling lebar.
  2. Rabun jauh (Miopia) : memiliki titik jauh (PR) terbatas/kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) = 25 cm.
  3. Rabun dekat (Hipermetropia) : memiliki titik jauh (PR) tak berhingga, tetapi titik dekat (PP) > 25 cm.
  4. Rabun jauh dan dekat (Presbiopia) : memiliki titik jauh (PR) kurang dari tak berhingga dan titik dekat (PP) > 25 cm, cacat mata ini merupakan gabungan dari hipermetropi dan miopi, sering disebut sebagai cacat mata tua.




Cacat Mata Miopi

Cacat mata miopi terjadi jika pada penglihatan tak berakomodasi bayangan jatuh di depan retina, hal ini terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat pipih (terlalu cembung). Agar dapat melihat jelas benda yang jauh maka perlu dibantu dengan lensa divergen (lensa cekung). Lensa divergen adalah lensa yang dapat menyebarkan berkas cahaya.
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada cacat mata miopi sebelum dan sesudah memakai lensa.

Keterangan gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata. Cahaya yang berasal dari tempat jauh (diluar jangkauan penglihatan) oleh lensa mata dibiaskan di depan retina sedang cahaya dari tempat dekat (dalam jangkauan penglihatan) tepat dibiaskan di retina.
Gambar sesudah memakai kaca mata. Lensa negatif mengubah arah rambat cahaya sejajar menjadi menyebar sehingga seolah-olah cahaya berasal dari daerah jangkauan penglihatan.

Dalam perhitungan:
So = letak benda sebenarnya (~)
Si = - PR (batas maksimum jangkauan penglihatan) tanda (-) menggambarkan bayangan di depan lensa.
Dari persamaan :
diperoleh bahwa:f = - PR

Ukuran lensa yang digunakan adalah :

P = kekuatan lensa dalam satuan dioptri (D)
f = jarak fokus lensa kaca mata dalam satuan meter (m)

Cacat Mata Hipermetropi

Cacat mata hipermetropi terjadi jika penglihatan pada jarak baca normal mengakibatkan bayangan dari lensa mata jatuh di belakang retina, hal ini karena lensa mata tidak dapat menjadi sangat cembung (terlalu pipih). Agar dapat melihat jelas benda-benda pada jarak baca normal (Sn) maka cacat mata ini perlu dibantu dengan menggunakan lensa konvergen (lensa cembung). Lensa konvergen adalah lensa yang dapat mengumpul berkas cahaya.
Berikut ini adalah bagan pembentukan bayangan pada hipermetropi sebelum dan sesudah memakai lensa.


Keterangan gambar:
Gambar sebelum memakai kaca mata: Berkas cahaya dari jarak baca normal (cahaya kuning) akan dibiaskan oleh lensa mata di belakang retina, berkas cahaya baru akan dibiaskan tepat di retina jika benda lebih jauh dari jarak baca normal (yaitu titik dekatnya).
Gambar sesudah memakai kaca mata: lensa positif mengubah arah rambat cahaya yang berasal dari jarak baca normal seolah-olah berasal dari titik dekatnya (PP), kemudian lensa mata mengubah arah rambat cahaya ini menuju retina.

Dalam perhitungan:
So = Sn (jarak baca normal = 25 cm)
Si = - PP (titik dekat hipermetropi), tanda minus menunjukkan bahwa bayangan maya yang terletak

di titik dekatnya
 

Cacat Mata Presbiopi
Cacat mata presbiopi (mata tua atau rabun dekat dan rabun jauh diakibatkan karena melemahnya daya akomodasi) terjadi karena bayangan jatuh di belakang retina pada saat melihat dekat dan bayangan jatuh di depan retina pada saat melihat jauh, hal ini terjadi karena daya akomodasi lensa mata lemah. Agar dapat melihat jelas baik benda yang dekat maupun yang jauh maka perlu dibantu dengan menggunakan gabungan lensa cembung (konvergen) dan cekung (divergen). Cacat mata ini sering juga dikenal dengan nama cacat mata tua. Berapa ukuran lensa yang digunakan? Untuk menjawab pertanyaan ini maka titik jauh maupun titik dekatnya harus diketahui. Selanjutnya dengan menggunakan cara sebagaimana pada cacat miopi dan cacat hipermetropi, ukuran lensa dapat diketahui.












Untuk dapat melihat, diperlukan adanya cahaya yang dipantulkan dari benda masuk ke dalam mata melalui kornea yang diteruskan ke pupil lalu masuk ke lensa mata menuju retina. Selanjutnya rangsang cahaya yang diterima retina diteruskan oleh saraf ke otak untuk diterjemahkan.oleh saraf.
Pada mata yang normal (emetropy), titik terdekat mata (punctum proximum) berjarak 10 cm - 20 cm untuk anak-anak dan 20 cm – 30 cm untuk orang dewasa, sedangkan titik terjauh mata berjarak tidak terhingga.
Agar mata tetap terjaga, aturlah gaya hidup yang sehat dengan melakukan :
1. Rajin berolahraga agar aliran darah ke mata lancar.
2. Makan nutrisi 4 sehat 5 sempurna agar asupan gizi cukup.
3. Jangan biasakan diri melihat dari jarak dekat, alihkan pandangan ke tempat yang jauh selama ± 5 menit, lakukan hal ini setiap ± 15 menit untuk
mengurangi kelelahan mata.
4. Membacalah di tempat yang cukup cahayanya dan posisi yang benar.
5. Lakukan senam mata setiap hari untuk melatih otot mata agar relaks dan kuat dengan cara melirik ke atas dan bawah, kiri dan kanan, serong kiri atas-serong kanan bawah dan sebaliknya, lalu gerakan melingkar searah jarum jam dan berlawanan jarum jam masing-masing 5-10 hitungan.

6. Lindungi mata dengan kacamata anti UV jika berada di luar ruangan atau tempat yang terik untuk meminimalisir dampak dari sinar UV dan radikal bebas.
7. Hindari menggunakan obat atau vitamin mata tanpa konsultasi dengan dokter mata.