Senin, 27 Februari 2012

Teori Evolusi Lamarck & Darwin

Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :
1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.
4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.

Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi.
Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang memberikan andil yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :
1. On the origin of species by means of natural selections - tahun 1859
2. The descent of man - tahun 1857
Dua inti pokok dari teori darwin :
1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)

Permasalahan Biologi

Masalah yang ada pada bidang Biologi meliputi :
  1. semakin bertambah banyaknya macam penyakit yang diketahui, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  2. pertambahan penduduk dunia yang terus meningkat sehingga mengancam lahan pertanian dan pemukiman.
  3. kekurangan pangan yang terjadi dibeberpa negara yang menyebabkan bahaya kelaparan.
  4. pemanfaatan sumber daya alam yang tidak terkendali untuk kepentingan pribadi atau golongan.
  5. pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana yang menurunkan produktivitas.
  6. mencari alternatif sumber makanan baru dari alam.
  7. menciptakan bibit unggul (hewan dan tumbuhan) melalui rekayasa genetik.
  8. pengembanagan sistem kloning terhadap hewan budidaya.

Jumat, 24 Februari 2012

Partenogenesis

Partenogenesis (dari bahasa Yunani παρθένος parthenos, “virgin”, + γένεσις genesis, “pembuatan”) merupakan pertumbuhan dan perkembangan embrio atau biji tanpa fertilisasioleh pejantan. Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies, termasuk tumbuhantingkat rendah, invertebrata (contoh kutu airkutu daun, dan beberapa lebah), danvertebrata (contoh beberapa reptilikan, dan, sangat langka, burung, dan hiu)
Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual di mana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Partenogenesis dapat kita lihat pada kutu daunlebahkutu air, dan beberapa invertebrata lainnya, juga pada beberapa tumbuhan.Komodo dan hiu ternyata juga mampu bereproduksi secara partenogenesis, bersama dengan beberapa genera ikan, amfibi, dan reptil – yang telah menunjukkan bentuk reproduksi aseksual yang berbeda, termasuk partenogenesis sejati, gynogenesis, dan hybridogenesis (bentuk tidak sempurna dari partenogenesis).
Pergiliran antara partenogenesis dan reproduksi seksual disebut heterogami. Bentuk reproduksi yang berkaitan dengan partenogenesis tetapi membutuhkan sperma disebut denganginogenesis dan hybridogenesis.

Ginogenesis

Bentuk reproduksi aseksual yang berhubungan dengan partenogenesis adalah ginogenesis. Keturunan dihasilkan dengan mekanisme yang sama seperti pada partenogenesis, tetapi dengan ketentuan sel telur harus distilmulasi dengan keberadaan sperma sehingga dapat berkembang. Bagaimanapun juga, sel sperma tidak memberikan kontribusi material genetik apapun kepada hasil keturunan.

Hibridogenesis

Dalam reproduksi hybridogenesis reproduksi tidak benar-benar aseksual melainkanhemiclonal

Sistem Reproduksi Invertebrata

Diarsipkan di bawah: Sistem reproduksi — gurungeblog @ 6:16 am
Tags: 
Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada hewan lebih jarang terjadi daripada tumbuhan. Biasanya reproduksi aseksual merupakan suatu alternatif dan bukan pengganti dari reproduksi seksual. Beberapa invertebrata,  misalnya jenis cacing pipih (Planaria) berkembang biak dengan cara fragmentasi. Fragmentasi merupakan pemutusan bagian tubuh. Setelah tumbuh mencapai ukuran yang normal, Planaria secara spontan terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setiap bagian berkembang menjadi dewasa dan proses tersebut akan terulang kembali.
Invertebrata lain melakukan melakukan reproduksi aseksual dengan cara pertunasan (budding). Pertunasan merupakan proses terbentuknya tunas kecil (yang serupa dengan induknya) dari tubuh induk.
Keturunan berkembang sebagai tunas pada badan induk. Pada beberapa spesies, seperti pada Obelia, tunas tersebut lepas dan hidup bebas. Pada spesies lain, misalnya koral atau anemon laut, tunas tersebut tetap terikat pada induk hingga menyebabkan terjadinya koloni koral.
Pertunasan juga dijumpai pada hewan parasit, contohnya cacing pita (Taenia solium). Daging babi yang kurang matang dapat mengandung sistiserkus termakan dari cacing pita, yang terdiri dari suatu kapsul yang mengandung skoleks. Bila sistiserkus termakan, getah lambung akan melarutkan dinding kapsul sehingga skoleks keluar dan melekatkan diri dengan alat penghisap dan kait, pada dinding usus. Skoleks kemudian membuat tunas-tunas (proglotid) pada ujung belakangnya. Tunas-tunas ini tetap terikat satu sama lain. Setelah dewasa proglotid mengembangkan alat kelamin. Proglotid yang paling tua akhirnya lepas dan keluar bersama kotoran. Namun, sebelum hal ini terjadi, rantai tersebut dapat mencapai panjang 6 meter dan mengandung lebih dari 1000 proglotid, dimana tiap proglotid merupakan individu yang
dapat berdiri sendiri.
Beberapa spesies invertebrata yang tingkatannya lebih tinggi berkembang biak dengan cara partenogenesis. Partenogenesis merupakan telur yang dihasilkan oleh hewan betina yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi, contohnya serangga. Pada beberapa kasus, partenogenesis merupakan satu-satunya cara yang dapat dilakukan hewan tertentu untuk berkembang biak. Tetapi pada umumnya
hewan tersebut melakukan partogenesis pada waktu tertentu, seperti yang dilakukan oleh Aphid (kutu daun) melakukan partenogenesis pada musim ketika banyak terdapat sumber makanan di sekelilingnya.
Reproduksi secara partenogenesis lebih cepat daripada reproduksi secara seksual, hal ini memungkinkan jenis tersebut untuk memanfaatkan sumber makanan yang tersedia dengan cepat.
Reproduksi Seksual
Sebagian besar invertebrata melakukan reproduksi secara seksual. Reproduksi seksual dicirikan dengan penyatuan gamet (fertilisasi), yaitu sperma dan ovum. Fertilisasi pada invertebrata sering dijumpai pada cacing tanah yang bersifat hermafrodit (satu individu menghasilkan sperma dan ovum). Meskipun hermafrodit, cacing tanah tidak dapat melakukan fertilisasi sendiri, melainkan dengan pasangan cacing tanah lainnya.

Beberapa artikel lain yang berhubungan dengan Partenogenesis :

Fertilisasi Pembuahan

FERTILISASI PEMBUAHAN

FERTILISASI

Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.Bagaimana proses terjadinya fertilisasi?
  • Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk).

  • Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.
  • Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
  • Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).
  • Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi.
  • Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi sel telur.
  • Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.
  • Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim
  • Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20 juta.
  • Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan mati dan terserap oleh tubuh.
  • Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur.
  • Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur.
  • Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur.
  • Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus dan tertinggal.
  • Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.

  • Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2 kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY)
  • Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang manusia. Untuk mengetahui lebih jelas tentang proses fertilisasi.
Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya.

  • Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil berjalan menuju uterus.
  • Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah.
  • Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.
  • Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
  • Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam di dalam dinding rahim.
  • Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi.
  • Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
  • Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi.
  • Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya.
Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim dengan menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran ini dapat terjadi
selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.

IMPLANTASI

  • Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.
  • Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan rahim.
  • Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi.
  • Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan gastrula, kemudian terjadi Defrensialisasi dan Specialisasi menjadi embrio dan akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim.
  • Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula, blastula,gastrula, dan embriogenesis.
  • Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat fatal.(Aborsi)
  • Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel janin tersebut.
  • Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut Selanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.
  • Dari penjelasan ini Anda akan memahami proses terjadinya kehamilan OK

Proses Fertilisasi dan Proses Perkembangan Zigot

proses fertilisasi

Fertilisasi pada manusia diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus). Fertilisasi merupakan peleburan antara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Perhatikan Gambar 10.11. Pada saat spermatozoa menembus dinding sel telur, ekor sperma ditanggalkan di luar. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian oviduk atau uterus. Bersatunya inti spermatozoa dan inti sel telur akan tumbuh menjadi zigot. Zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan melalui 3 tahap selama kurang lebih 280 hari. Tahap-tahap ini meliputi periode preimplantasi (7 hari pertama), periode embrionik (7 minggu berikutnya), dan periode fetus (7 bulan berikutnya). Perhatikan Gambar 10.12.
Proses implantasi dan perkembangan fetus


1) Periode Preimplantasi

Selama 2-4 hari pertama pasca pembuahan, zigot berkembang dari 1 sel menjadi kelompok 16 sel (morula). Morula kemudian tumbuh dan berdiferensiasi menjadi 100 sel. Selama periode ini, zigot berjalan di sepanjang oviduk, setelah itu masuk ke uterus dan tertanam dalam endometrium uterus. Morula kemudian membentuk bola berongga yang disebut blastosit. Blastosit mempunyai lapisan luar yang disebut tropoblas. Tropoblas ini berkembang membentuk membran embrio, korion, dan amnion. Korion mengalami perkembangan lebih lanjut membentuk vili. Vili ini tumbuh menjadi plasenta. Pada perkembangan lebih lanjut, antara fetus dan plasenta dihubungkan oleh tali pusar. Plasenta berfungsi sebagai jalan pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan janin. Selain itu, plasenta juga berfungsi melindungi janin dari penyakit dengan membentuk imunitas secara pasif, melindungi janin dari organisme patogen, dan dapat menghasilkan hormon.

Amnion berasal dari lipatan jaringan tropoblas yang melingkupi sebelah luarembrioblas. Amnion merupakan kantong yang berisi cairan tempat embrio berada. Dinding amnion menghasilkan cairan ketuban yang berguna untuk menjaga agar embrio tetap basah dan tahan goncangan.

Korion merupakan selaput yang terdapat di sebelah luar amnion. Korion tumbuh keluar membentuk jonjot yang terdiri atas mesoderma dan tropoblas yang berhubungan dengan rahim. Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui perantaraan plasenta.

Alantois merupakan jaringan yang terletak di dalam tali pusat. Di dalam alantois berkembang banyak pembuluh darah yang berfungsi menghubungkan sirkulasi embrio dengan plasenta.

Antara amnion dan plasenta terdapat kantong kuning telur (yolksack) atau sacus vatelianus. Yolksack merupakan tempat munculnya sel-sel darah dan pembuluh darah yang pertama. Bagian ini berfungsi menyediakan makanan utama bagi embrio.

2)    Periode Embrionik

Tahap perkembangan ini didominasi oleh pembentukan kepala. Ciri wajah makin terlihat jelas. Telinga, mata, hidung, dan leher sudah terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga terbentuk lengan yang diawali dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan mengalami pembesaran. Hati juga tumbuh dengan cepat hingga mendominasi organ-organ perut. Ekor akan memendek dan paha akan mengalami perkembangan. Embrio pada akhir periode ini disebut fetus.

3)    Periode Fetus

Selama 6 bulan pada periode fetus akan terjadi perkembangan yang sangat cepat dan terjadi perbaikan proporsi komponen tubuh melalui diferensiasi jaringan. Pada periode ini terjadi perkembangan tubuh dengan pesat, sehingga proporsi kepala akan berkurang sebesar setengah dari seluruh panjang tubuh.

Pada bulan keempat, wajah sudah menunjukkan seperti wajah manusia normal. Mata sudah mengarah ke lateral dan ke bagian depan wajah. Telinga juga sudah terletak pada daerah sejajar dengan mata. Lengan bawah tumbuh lebih lambat daripada lengan atas. Osifikasi sebagian besar terpusat pada tulang. Jenis kelamin fetus sudah terlihat secara eksternal pada bulan ketiga.

Fetus usia 7 bulan


Pada bulan kelima, kulit yang keriput akan tertutup oleh rambut. Selama bulan ini, pergerakan fetus akan terasa oleh si ibu. Glandulasebaseaterbentukaktiftepatsebelum bayi dilahirkan (bulan ke-7 dan 8). Perhatikan Gambar 10.13. Lemakmuncul pertamakali ketika jaringan lemak berdiferensiasi dan berproliferasi sejak minggu ke-14. Pada dua bulan terakhir kehidupan fetus, lemak terdeposit mengisi keriput pada kulit dan mengisi berat badan bayi pada saat kelahiran.

Kamis, 23 Februari 2012

Makalah SBM

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
            Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan datang. Terutama bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional dan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas sehingga dalam pola pembelajaran yang diajarkan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang pendidik yang mampu berkualitas serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi generasi yang kita harapkan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Untuk itu, guru tidak hanya cukup menyampaikan materi pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus pandai menciptakan suasana belajar yang baik, serta juga mempertimbangkan pemakaian metode dan strategi dalam mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai pula dengan keadaan anak didik. Keberadaan guru dan siswa merupakan dua faktor yang sangat penting di mana diantara keduanya saling berkaitan. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah bagaimana menimbulkan aktifitas dan keaktifan dalam diri siswa untuk dapat belajar secara efektif. Sebab, keberhasilan dalam suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya aktifitas belajar siswa. Salah satu cara untuk menimbulkan aktifitas belajar siswa adalah dengan merubah kegiatan-kegiatan belajar yang monoton, yang bisa dirubah dengan strategi-strategi belajar yang lebih baik sehingga tercapai pembelajaran yang efektif dan efisien.
B.      Rumusan Masalah
            Rumusan Masalah dari judul makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Pengertian Strategi Belajar Mengajar.
  2. Perbedaan Strategi Belajar dengan Pendekatan, Metode, Teknik, dan Taktik Mengajar
C.     Batasan masalah
            Sangatlah penting bagi penulis dalam membatasi masalah untuk membuat pembaca mudah memahaminya. Penulis hanya membahas apa definisi dari strategi belajar mengajar itu sendiri serta perbedaan dari strategi belajar, pendekatan, metode, teknik dan taktik mengajar.
D.    Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis menggunakan metode daftar pustaka, mencari dari berbagai media, baik dari media elektronik maupun media cetak.




BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Strategi Belajar Mengajar
            Kegiatan belajar mengajar sebagai sistem intruksional merupakan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lainnya, dan guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran agar lebih aktif dan efektif secara optimal. Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau insturktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Di dalam kenyatan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan lisan kepada siswa, berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Maka, yang disebut dengan strategi belajar mengajar ialah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Menurut Sanjaya, (2007 : 126). Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick & Carey (1985) juga menyebutkn bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama – sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Menurut Djamarah (2002 : 5 -6) ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang melipti hal – hal sebagai berikut :
1.      Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.      Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4.      Manetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil keegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan system instruksioanal yang bersangkutan secara kesuluruhan.
            Dengan mempelajari Strategi Belajar Mengajar berarti setiap guru mulai memasuki suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai, edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pembelajaran. Sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dipahami dan diaplikasikan siswa dengan tuntas.

B.                 Perbedaan Strategi dengan Pendekatan, Metode, Teknik dan taktik Pembelajaran

            Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian. Dengan demikian, penyusunan langkah – langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
            Berikut ini adalah cara – cara yang dapat dilakukan agar strategi pembelajaran bisa mencapai tujuan yang di inginkan.
A.  Pendekatan Mengajar
Sebenarnya pendekatan berbeda baik dengan strategi maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai cara pandang atau sudut pandang guru secara holistik atau secara keseluruhan dengan suatu cara untuk mendekati tujuan pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Ada beberapa pendekatan yang diajukan ini:
1)    Pendekatan Individual
Setiap anak memiliki perbedaan dalam mengemukakan pendapat, cara berpakaian, tingkat kecerdasan dan lain-lain. Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain  guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya agar dapat diharapkan anak didik dapat menguasai pembelajaran dengan optimal.
Pada kasus-kasus tertentu yang timbul dari kegiatan belajar mengajar, dapat diatasi dengan pendekatan individual. Misalnya, untuk menghentikan anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan salah satu anak didik yang suka bicara pada tempat yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh, dan ditempatkan pada anak didik yang pendiam.
2)    Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik, karna setiap manusia adalah mahluk homo socius, yakni mahluk yang berkecenderungan hidup bersama. Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada setiap diri anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua mahluk hidup di dunia. Tidak ada mahluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan mahluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, mahluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan mahluk tertentu.
Ketika guru menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok, karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan hal-hal lain yang ikut mempengaruhi penggunaannya.
Dalam pengelolaan kelas, terutama yang berhubungan dengan penempatan anak didik, pendekatan kelompok sangat diperlukan. Perbedaan individual anak didik pada asfek biologis, intelektual, dan psikologis dijadikan sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan kelompok.
3)      Pendekatan Bervariasi
Guru pasti akan berhadapan dengan masalah anak didik yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.
Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda.
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Misalnya, anak didik yang  tidak disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda pemecahanya dan menghendaki pendekatan yang berbeda-beda pula. Demikian juga halnya terhadap anak didik yang membuat keributan. Guru tidak bisa menggunakan tehnik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain. Kalaupun ada, itu hanya pada masalah tertentu. Perbedaan dalam tehnik pemecahan kasus itulah dalam pemecahan ini didekati dengan pendekatan bervariasi.
4)    Pendekatan Edukatif
Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma sosial, norma susila, norma moral dan norma agama.
Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Contohnya ketika bel berbunyi anak didik disuruh berbaris di depan kelas, lalu setelah barisan mereka rapi, satu-persatu anak didik masuk ke kelas sambil menyalami dan mencium tangan guru. Guru telah meletakkan tujuan untuk membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak mulia.
            Pendekatan-pendekatan yang lain terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya :
1)      Pendekatan Konstruktivisme, merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
2)      Pendekatan Konseptual, merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
3)      Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL), merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,2001).

B.       Metode Mengajar
            Metode adalah prosedur yang digunakan secara spesifik lebih khas dari strategi. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Misalnya, untuk melaksanakan strategi bisa digunakan metode ceramah sekaligus tanya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
            Metode dan bahan ajar harus sesuai dengan lingkungan budaya dan sifat siswa, dan sedekat mungkian dengan pengalaman hidup yang nyata. Guru sebagai fasilitator harus memulai proses belajar dengan pengalaman hidup siswa sendiri dan mengatur teknik mengajar atau belajar yang sesuai untuk melanjutkan pelajaran.
            Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran :
1)      Metode Ceramah.
Dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wina Sanjaya mendefinisikan “ metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 147.)
2)      Metode Diskusi
 Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada siswa yang pasif. Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)
3)      Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, hal. 94.) Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, disamping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
4)      Metode Eksperimen
Metode eksperimen yaitu “cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 84.) Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, siswa diiberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan.
Menurut Djamarah (2010: 233) jenis – jenis metode pembelajaran itu antara lain :
1. Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
2. Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatuproses atau percobaan.
3. Resitasi
Metode resitasi (penguasaan) adalah suatu persoalan yang bergayut dengan masalah pelaporan anak didik setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas.
4. Diskusi
Diskusi adalah memberikan alternative jawaban untuk membantu memecahkan berbagai macam problem keehidupan.
5. Bermain peran
Metode bermain peran ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan oleh anak didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
6. Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
7. Latihan/ drill
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu.
8. Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang banyak menuntut keaktifan guru dan digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.

C.       Teknik Mengajar 
             Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
       Berikut adalah teknik sebelum menyampaikan materi :
1)      Pelajarilah kembali materi yang akan disampaikan dan buatlah rangkuman atau point-point penting pada materi tersebut, karena mungkin anda banyak mengajar mata pelajaran lainnya maka terkadang sudah agak lupa dengan materi ini sehingga perlu dipelajari lagi agar lebih siap.
2)      Buatlah diktat atau rangkuman yang dapat di fotocopy atau disalin oleh siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku kepada siswa. Hal ini juga memudahkan siswa sehingga ia tidak perlu banyak membeli buku. Apabila mata pelajarannya eksak/hitungan, buatlah rangkuman rumus kepada siswa.
3)      Siapkan soal-soal latihan sebanyak-banyaknya dan dibagi menjadi kategori ringan, sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau file dan buat memo disetiap soal tersebut… memo ini dibuat agar anda tahu kapan anda pernah memberikannya kepada siswa dan pada kelas berapa, sehingga soal yang sudah diberikan tidak disampaikan lagi pada pertemuan berikutnya.
4)      Milikilah absen siswa anda, dan buatlah tabel nilai dan presentase kemajuan siswa. Hal ini berguna agar anda dapat mengetahui apakah materi anda telah diserap dengan baik oleh siswa dan siswa mana yang perlu anda bimbing lebih ekstra agar nilainya tidak jatuh.
D.       Taktik Mengajar
            Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual. Misalnya, walaupun dua orang sama – sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
            Dari penjelasan diatas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.







BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Strategi mengajar pada dasarnya merupakan pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi dibanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicatumkan dalam rencana instruksional atau persiapan suatu pelajaran. Strategi Belajar Mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan mempelajari Strategi Belajar Mengajar berarti setiap guru  mulai memasuki suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pembelajaran. Sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dipahami dan diaplikasikan siswa dengan tuntas.

B. Saran
Pendekatan, strategi, dan metode mengajar yang telah kami sajikan  dapat digunakan oleh para pengajar untuk memudahkan proses belajar mengajar dan juga membuat suasana yang tidak membosankan pada saat proses belajar mengajar didalam kelas, dan di tentukan juga teknik dan taktik mengajar yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai.


DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah Syaiful, Aswan Zaini. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta.
James Popham W, Eva L. Baker. 2008.  Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta : Rineka Cipta.
Muhibbinsyah. 2004. Pendekatan Individual, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Rosda
Nasution S. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara
Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Beroprientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
Http://smacepiring.wordpress.com//











LAMPIRAN

Evaluasi:
1.         Jelaskan pengertian strategi belajar mengajar ?
2.         Jelaskan perbedaan antara strategi belajar dengan pendekatan, metode, teknik dan taktik mengajar ?
Jawab :
1.      Strategi belajar mengajar ialah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurut Prof. Dr. S. Nasution M.A (1989) mengemukakan strategi mengajar adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi dibanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicatumkan dalam rencana instruksional atau pesiapan suatu pelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick & Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama – sama untuk menimbulka hasil belajar pada siswa
2.      Pendekatan mengajar adalah cara pandang atau sudut pandang guru secara holistik (secara keseluruhan) dalam membelajarkan sesuatu.
Metode mengajar adalah prosedur yang digunakan secara spesifik lebih khas dari strategi, agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Teknik mengajar adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
Taktik mengajar adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu yang sifatnya individual.