BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman modern sekarang ini, masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Abad mendatang merupakan suatu tantangan bagi generasi yang akan datang. Terutama bagi bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional dan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, Bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Di dalam usaha untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan seorang pendidik yang berkualitas sehingga dalam pola pembelajaran yang diajarkan dalam proses belajar mengajar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar, dibutuhkan seorang pendidik yang mampu berkualitas serta diharapkan dapat mengarahkan anak didik menjadi generasi yang kita harapkan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa. Untuk itu, guru tidak hanya cukup menyampaikan materi pelajaran semata, akan tetapi guru juga harus pandai menciptakan suasana belajar yang baik, serta juga mempertimbangkan pemakaian metode dan strategi dalam mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan sesuai pula dengan keadaan anak didik. Keberadaan guru dan siswa merupakan dua faktor yang sangat penting di mana diantara keduanya saling berkaitan. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kegiatan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai suatu peran yang penting dalam memberikan suatu ilmu kepada anak didiknya. Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah bagaimana menimbulkan aktifitas dan keaktifan dalam diri siswa untuk dapat belajar secara efektif. Sebab, keberhasilan dalam suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh adanya aktifitas belajar siswa. Salah satu cara untuk menimbulkan aktifitas belajar siswa adalah dengan merubah kegiatan-kegiatan belajar yang monoton, yang bisa dirubah dengan strategi-strategi belajar yang lebih baik sehingga tercapai pembelajaran yang efektif dan efisien.
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari judul makalah ini adalah sebagai berikut:
- Pengertian Strategi Belajar Mengajar.
- Perbedaan Strategi Belajar dengan Pendekatan, Metode, Teknik, dan Taktik Mengajar
C. Batasan masalah
Sangatlah penting bagi penulis dalam membatasi masalah untuk membuat pembaca mudah memahaminya. Penulis hanya membahas apa definisi dari strategi belajar mengajar itu sendiri serta perbedaan dari strategi belajar, pendekatan, metode, teknik dan taktik mengajar.
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis menggunakan metode daftar pustaka, mencari dari berbagai media, baik dari media elektronik maupun media cetak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar sebagai sistem intruksional merupakan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lainnya, dan guru sebagai pengelola kegiatan pembelajaran agar lebih aktif dan efektif secara optimal. Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau insturktur kepada siswa di dalam kelas agar pelajaran itu dapat ditangkap, dipahami dan digunakan siswa dengan baik. Di dalam kenyatan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi atau pesan lisan kepada siswa, berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap. Maka, yang disebut dengan strategi belajar mengajar ialah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Menurut Sanjaya, (2007 : 126). Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick & Carey (1985) juga menyebutkn bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama – sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Menurut Djamarah (2002 : 5 -6) ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang melipti hal – hal sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2. Memilih system pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya.
4. Manetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil keegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan system instruksioanal yang bersangkutan secara kesuluruhan.
Dengan mempelajari Strategi Belajar Mengajar berarti setiap guru mulai memasuki suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai, edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pembelajaran. Sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dipahami dan diaplikasikan siswa dengan tuntas.
B. Perbedaan Strategi dengan Pendekatan, Metode, Teknik dan taktik Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/ kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum sampai pada tindakan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian. Dengan demikian, penyusunan langkah – langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi.
Berikut ini adalah cara – cara yang dapat dilakukan agar strategi pembelajaran bisa mencapai tujuan yang di inginkan.
A. Pendekatan Mengajar
Sebenarnya pendekatan berbeda baik dengan strategi maupun metode. Pendekatan dapat diartikan sebagai cara pandang atau sudut pandang guru secara holistik atau secara keseluruhan dengan suatu cara untuk mendekati tujuan pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh karena itu, strategi dan metode pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu.
Ada beberapa pendekatan yang diajukan ini:
1) Pendekatan Individual
Setiap anak memiliki perbedaan dalam mengemukakan pendapat, cara berpakaian, tingkat kecerdasan dan lain-lain. Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek individual ini. Dengan kata lain guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi belajar mengajarnya agar dapat diharapkan anak didik dapat menguasai pembelajaran dengan optimal.
Pada kasus-kasus tertentu yang timbul dari kegiatan belajar mengajar, dapat diatasi dengan pendekatan individual. Misalnya, untuk menghentikan anak didik yang suka bicara. Caranya dengan memisahkan salah satu anak didik yang suka bicara pada tempat yang terpisah dengan jarak yang cukup jauh, dan ditempatkan pada anak didik yang pendiam.
2) Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik, karna setiap manusia adalah mahluk homo socius, yakni mahluk yang berkecenderungan hidup bersama. Dengan pendekatan kelompok diharapkan dapat ditumbuh kembangkan rasa sosial yang tinggi pada setiap diri anak didik. Mereka dibina untuk mengendalikan rasa egois yang ada dalam diri mereka masing-masing, sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Mereka sadar bahwa hidup ini saling ketergantungan, seperti ekosistem dalam mata rantai kehidupan semua mahluk hidup di dunia. Tidak ada mahluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan mahluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari atau tidak, mahluk lain itu ikut ambil bagian dalam kehidupan mahluk tertentu.
Ketika guru menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan diberikan kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok, karena itu, pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, tetapi harus mempertimbangkan hal-hal lain yang ikut mempengaruhi penggunaannya.
Dalam pengelolaan kelas, terutama yang berhubungan dengan penempatan anak didik, pendekatan kelompok sangat diperlukan. Perbedaan individual anak didik pada asfek biologis, intelektual, dan psikologis dijadikan sebagai pijakan dalam melakukan pendekatan kelompok.
3) Pendekatan Bervariasi
Guru pasti akan berhadapan dengan masalah anak didik yang bervariasi. Setiap masalah yang dihadapi anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.
Dalam belajar, anak didik mempunyai motivasi yang berbeda.
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik biasanya bervariasi, maka pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Misalnya, anak didik yang tidak disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda pemecahanya dan menghendaki pendekatan yang berbeda-beda pula. Demikian juga halnya terhadap anak didik yang membuat keributan. Guru tidak bisa menggunakan tehnik pemecahan yang sama untuk memecahkan permasalahan yang lain. Kalaupun ada, itu hanya pada masalah tertentu. Perbedaan dalam tehnik pemecahan kasus itulah dalam pemecahan ini didekati dengan pendekatan bervariasi.
4) Pendekatan Edukatif
Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang guru lakukan harus bernilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar menghargai norma hukum, norma sosial, norma susila, norma moral dan norma agama.
Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Contohnya ketika bel berbunyi anak didik disuruh berbaris di depan kelas, lalu setelah barisan mereka rapi, satu-persatu anak didik masuk ke kelas sambil menyalami dan mencium tangan guru. Guru telah meletakkan tujuan untuk membina watak anak didik dengan pendidikan akhlak mulia.
Pendekatan-pendekatan yang lain terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya :
1) Pendekatan Konstruktivisme, merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas siswa dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri siswa yang didasarkan pada pengetahuan.
2) Pendekatan Konseptual, merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.
3) Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL), merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (US Departement of Education,2001).
B. Metode Mengajar
Metode adalah prosedur yang digunakan secara spesifik lebih khas dari strategi. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. Misalnya, untuk melaksanakan strategi bisa digunakan metode ceramah sekaligus tanya jawab atau bahkan diskusi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia termasuk menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, strategi berbeda dengan metode. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Metode dan bahan ajar harus sesuai dengan lingkungan budaya dan sifat siswa, dan sedekat mungkian dengan pengalaman hidup yang nyata. Guru sebagai fasilitator harus memulai proses belajar dengan pengalaman hidup siswa sendiri dan mengatur teknik mengajar atau belajar yang sesuai untuk melanjutkan pelajaran.
Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran :
1) Metode Ceramah.
Dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Metode ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau materi pelajaran kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wina Sanjaya mendefinisikan “ metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 147.)
2) Metode Diskusi
Metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun pengalaman masing-masing dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada siswa yang pasif. Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.” (Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, h. 152.)
3) Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, hal. 94.) Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, disamping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
4) Metode Eksperimen
Metode eksperimen yaitu “cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.”(Syaiful Bahri Djamarah & Azwan Zain, Strategi Belajar, h. 84.) Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen, siswa diiberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan.
Menurut Djamarah (2010: 233) jenis – jenis metode pembelajaran itu antara lain :
1. Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna.
2. Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatuproses atau percobaan.
3. Resitasi
Metode resitasi (penguasaan) adalah suatu persoalan yang bergayut dengan masalah pelaporan anak didik setelah mereka selesai mengerjakan suatu tugas.
4. Diskusi
Diskusi adalah memberikan alternative jawaban untuk membantu memecahkan berbagai macam problem keehidupan.
5. Bermain peran
Metode bermain peran ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan dan penghayatan anak didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan oleh anak didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati.
6. Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.
7. Latihan/ drill
Metode latihan yang disebut juga metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu.
8. Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang banyak menuntut keaktifan guru dan digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan.
C. Teknik Mengajar
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang bagaimana yang harus dilakukan agar metode ceramah yang dilakukan berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari dengan jumlah siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
Berikut adalah teknik sebelum menyampaikan materi :
1) Pelajarilah kembali materi yang akan disampaikan dan buatlah rangkuman atau point-point penting pada materi tersebut, karena mungkin anda banyak mengajar mata pelajaran lainnya maka terkadang sudah agak lupa dengan materi ini sehingga perlu dipelajari lagi agar lebih siap.
2) Buatlah diktat atau rangkuman yang dapat di fotocopy atau disalin oleh siswa, sehingga kita tidak perlu merujuk banyak buku kepada siswa. Hal ini juga memudahkan siswa sehingga ia tidak perlu banyak membeli buku. Apabila mata pelajarannya eksak/hitungan, buatlah rangkuman rumus kepada siswa.
3) Siapkan soal-soal latihan sebanyak-banyaknya dan dibagi menjadi kategori ringan, sedang, dan susah. Rangkum semua soal tersebut dalam satu buku atau file dan buat memo disetiap soal tersebut… memo ini dibuat agar anda tahu kapan anda pernah memberikannya kepada siswa dan pada kelas berapa, sehingga soal yang sudah diberikan tidak disampaikan lagi pada pertemuan berikutnya.
4) Milikilah absen siswa anda, dan buatlah tabel nilai dan presentase kemajuan siswa. Hal ini berguna agar anda dapat mengetahui apakah materi anda telah diserap dengan baik oleh siswa dan siswa mana yang perlu anda bimbing lebih ekstra agar nilainya tidak jatuh.
D. Taktik Mengajar
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu. Dengan demikian, taktik sifatnya lebih individual. Misalnya, walaupun dua orang sama – sama menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah dipahami.
Dari penjelasan diatas, maka dapat ditentukan bahwa suatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan yang lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi mengajar pada dasarnya merupakan pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi dibanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicatumkan dalam rencana instruksional atau persiapan suatu pelajaran. Strategi Belajar Mengajar adalah pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan mempelajari Strategi Belajar Mengajar berarti setiap guru mulai memasuki suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatu guna kepentingan pembelajaran. Sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dipahami dan diaplikasikan siswa dengan tuntas.
B. Saran
Pendekatan, strategi, dan metode mengajar yang telah kami sajikan dapat digunakan oleh para pengajar untuk memudahkan proses belajar mengajar dan juga membuat suasana yang tidak membosankan pada saat proses belajar mengajar didalam kelas, dan di tentukan juga teknik dan taktik mengajar yang sesuai agar tujuan pembelajaran tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri Djamarah Syaiful, Aswan Zaini. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka cipta.
James Popham W, Eva L. Baker. 2008. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta : Rineka Cipta.
Muhibbinsyah. 2004. Pendekatan Individual, Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Rosda
Nasution S. 1999. Kurikulum dan Pengajaran. Bandung : Bumi Aksara
Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Beroprientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan UT.
Http://smacepiring.wordpress.com//
LAMPIRAN
Evaluasi:
1. Jelaskan pengertian strategi belajar mengajar ?
2. Jelaskan perbedaan antara strategi belajar dengan pendekatan, metode, teknik dan taktik mengajar ?
Jawab :
1. Strategi belajar mengajar ialah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien. Menurut Prof. Dr. S. Nasution M.A (1989) mengemukakan strategi mengajar adalah pendekatan umum dalam mengajar dan tidak begitu terinci dan bervariasi dibanding dengan kegiatan belajar siswa seperti yang dicatumkan dalam rencana instruksional atau pesiapan suatu pelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dick & Carey (1985) juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama – sama untuk menimbulka hasil belajar pada siswa
2. Pendekatan mengajar adalah cara pandang atau sudut pandang guru secara holistik (secara keseluruhan) dalam membelajarkan sesuatu.
Metode mengajar adalah prosedur yang digunakan secara spesifik lebih khas dari strategi, agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Teknik mengajar adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode.
Taktik mengajar adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode tertentu yang sifatnya individual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar